~dimuat di milis ngobrolin teater pada 24 september 2005~
Hello hai semua kawan-kawan yang ada di milis Ngobrolin Teater. Hari ini tepat (dalam hitungan mundur) sembilan bulan sepuluh hari sejak pertama kali milis ini diluncurkan pada 14 Januari 2005 (sehari setelah pertunjukan monolog "Matinya Seorang Pejuang" di gedung Sosietet TBY/13 Januari 2005. Berangkat dari ngobrol santai seusai pertunjukan di lobby sosietet bersama Eko Ompong, Wendy Shanwong, serta kawan-kawan yang lain. sementara disudut lain, panitia dari KASUM, penyelenggara monologpun tengah asyik berdiskusi seputar Munir. Nampak hadir saat itu Suciwati istri almarhum yang menginap di Hotel Limaran dekat Sosietet.
Namun obrolan kami di sudut yang berbeda dengan panitia tidaklah selalu merujuk pada peristiwa Munir itu sendiri, waktu itu kami malah ngobrol seputar seni peran dan lebih melihat sosok Whani sebagai
aktor bukan sebagai "Munir". Yang sempat mencuat dan tercatat dari obrolan kami waktu itu tentang kemungkinan beban misi yang disandang oleh aktor sekaliber Whani. Bukan sebuah persoalan besar memang, mengingat itu adalah pentas perdana mereka sebelum dibawa berkeliling seantero indonesia (katanya).
Kenapa peristiwa itu perlu saya kedepankan dalam catatan mengenang Sembilan Bulan Sepuluh Hari milis kita ini? Karena bisa jadi tidak banyak yang tahu, justru karena terpicu "dialog utara-selatan alias ngomong ngalor ngidul" yang kami adakan spontan sekeluar dari ruang rias di belakang stage sosietet itulah yang menginspirasi "Trio Gila" Remon Concat, Catur Stanis serta saya (CN Graha) untuk membangun sebuah Jaringan Informasi berlabel "Ngobrolin Teater" ini.
Beberapa tahun yang lalu, kawan Remon memang sempat juga membangun milis JAKET KAMPUS (Jaringan Kerja Teater Kampus) namun mungkin belum hoki aja hingga terpaksa kandas ditelan badai.
Belajar dari pengalaman dik Remon itulah, maka kami mencoba untuk menata sebuah milis yang diupayakan lebih baik dari pada sebelumnya. Setidaknya ini sebuah harapan, seutopis apapun ia mencoba untuk ada. Dan Alhamdulillah, puji Tuhan ia (Ngobrolin Teater) tetap hadir diusia
Sembilan Bulan Sepuluh Hari ini. Dan kami tetap berharap dukungan dan partisipasi kreatif kawan-kawan didalam membikin tambah asyik milis ini.
Mungkin agak tak lazim sebuah peringatan (aniversary) seperti ini dilakukan pada saat Sembilan Bulan Sepuluh Hari. Biasanya atau umum melakukannya pada saat satu tahun,dua puluh lima tahun, lima puluh tahun atau mungkin seratus tahun atau bisa saja (meminjam semangat Chairil) seribu tahun! Namun kerana (Malay Style) kami menyadari bahwa kami bertiga ini termasuk Trio Tidak Umum, jadi sah-sah aja kita peringati saat ini, saat usia milis menginjak Sembilan Bulan sepuluh Hari. Apalagi usia seperti ini, mengingatkan kita semua pada
momentum kelahiran bayi (dalam kondisi alami).
Maka pandanglah ia (Ngobrolin Teater) sebagai bayi yang baru lahir! pasti ia membutuhkan banyak perhatian, perlindungan, kehangatan serta belaian kasih sayang...dari siapa lagi kami berharap kalau bukan dari anda semua wahai anggauta milis ini.
Untuk itu bersamaan dengan momentum Sembilan Bulan Sepuluh Hari ini, kami berharap akan sebuah progresi yang eskalatik bagi tumbuh kembangnya milis ini...(waduh bahasane gaya banget!)Mari kita lihat satu persatu, (Cieh...!)
Kenapa milis ini bernama Ngobrolin Teater? Karena "Ngobrol" lebih berkonotasi santai, tidak kaku dan formal seperti yang sering kita jumpai dalam diskusi usai pentas dibeberapa tempat. Ngobrol juga lebih menyiratkan kehangatan pergaulan serta keintiman dalam sebuah pertemanan. Bahkan beberapa member berharap adanya acara Ngobrolin Teater secara live pada saatnya nanti. Dan kamipun menjawab kenapa tidak? Tak bilangin ya, ada satu tempat (rumah) yang sekarang sedang jadi incaran oleh tim CS HOT untuk dijadikan semacam home base, dimana kelak para member maupun bukan member bisa berkumpul bersama dalam suasana lesehan dan wedangan sambil ngemil makanan kecil dan tentu saja Ngobrolin soal Teater. Tempat itu ada di bilangan Condongcatur Jogjakarta, serta cukup mudah diakses melalui darat, laut maupun udara...(kayak obat anti mabuk ya?) Nah sekarang tinggal bagaimana kawan-kawan semua meresponnya? Kita bisa bareng-bareng kontrak rumah itu lalu kita wujudkan Ngobrolin Teater live yang saat ini masih bersemayam di wilayah gagasan ini. Apalagi nilai kontraknya lumayan murah lho, cuma Tiga Juta Rupiah pertahun. Bayangin, seandainya kita bisa mewujudkannya menjadi sebuah ruang publik yang nyaman untuk bertukar kabar atau mungkin sekadar melepas lelah seusai bertualang pasti asyik. Dan lagi bagi teman-teman yang berada diluar kota bisa juga menginap disana...opo ora hebat! Lumayan kan untuk meminimalisir pengeluaran budget dari pada dipake buat nyewa losmen and sejenisnya. Tapi semuanya kembali berpulang dari iktikad teman-teman sendiri, apakah akan kita samber kesempatan ini, atau akan kita biarkan ia menguap bersama embun saat kokok ayam mengusik mimpi di pagi hari. Sekarang kita semua jadi tahu kan, anggap saja postinganku kali ini sebagai semacam pengenalan dapur Ngobrolin Teater, mumpung momentumnya cukup pas kayaknya untuk berkontemplasi sembari memproyeksi kemungkinan kedepan. Sukur-sukur dari situ kita bisapula membangun bukan hanya komunitas di dunia maya, tapi juga komunitas di dunia nyata. semoga saja.
Sekali lagi, ini hanyalah sekadar harapan. selebihnya biar menjadi bagian dari sejarah yang akan mengantarkan kita semua ke masa yang akan datang yang tentunya lebih baik. Itu saja koq. Mohon maaf kalo ada yang tidak berkenan.
Salam Hangat,
CN Graha alias Catur Stanis attawa Remon Concat
Hello hai semua kawan-kawan yang ada di milis Ngobrolin Teater. Hari ini tepat (dalam hitungan mundur) sembilan bulan sepuluh hari sejak pertama kali milis ini diluncurkan pada 14 Januari 2005 (sehari setelah pertunjukan monolog "Matinya Seorang Pejuang" di gedung Sosietet TBY/13 Januari 2005. Berangkat dari ngobrol santai seusai pertunjukan di lobby sosietet bersama Eko Ompong, Wendy Shanwong, serta kawan-kawan yang lain. sementara disudut lain, panitia dari KASUM, penyelenggara monologpun tengah asyik berdiskusi seputar Munir. Nampak hadir saat itu Suciwati istri almarhum yang menginap di Hotel Limaran dekat Sosietet.
Namun obrolan kami di sudut yang berbeda dengan panitia tidaklah selalu merujuk pada peristiwa Munir itu sendiri, waktu itu kami malah ngobrol seputar seni peran dan lebih melihat sosok Whani sebagai
aktor bukan sebagai "Munir". Yang sempat mencuat dan tercatat dari obrolan kami waktu itu tentang kemungkinan beban misi yang disandang oleh aktor sekaliber Whani. Bukan sebuah persoalan besar memang, mengingat itu adalah pentas perdana mereka sebelum dibawa berkeliling seantero indonesia (katanya).
Kenapa peristiwa itu perlu saya kedepankan dalam catatan mengenang Sembilan Bulan Sepuluh Hari milis kita ini? Karena bisa jadi tidak banyak yang tahu, justru karena terpicu "dialog utara-selatan alias ngomong ngalor ngidul" yang kami adakan spontan sekeluar dari ruang rias di belakang stage sosietet itulah yang menginspirasi "Trio Gila" Remon Concat, Catur Stanis serta saya (CN Graha) untuk membangun sebuah Jaringan Informasi berlabel "Ngobrolin Teater" ini.
Beberapa tahun yang lalu, kawan Remon memang sempat juga membangun milis JAKET KAMPUS (Jaringan Kerja Teater Kampus) namun mungkin belum hoki aja hingga terpaksa kandas ditelan badai.
Belajar dari pengalaman dik Remon itulah, maka kami mencoba untuk menata sebuah milis yang diupayakan lebih baik dari pada sebelumnya. Setidaknya ini sebuah harapan, seutopis apapun ia mencoba untuk ada. Dan Alhamdulillah, puji Tuhan ia (Ngobrolin Teater) tetap hadir diusia
Sembilan Bulan Sepuluh Hari ini. Dan kami tetap berharap dukungan dan partisipasi kreatif kawan-kawan didalam membikin tambah asyik milis ini.
Mungkin agak tak lazim sebuah peringatan (aniversary) seperti ini dilakukan pada saat Sembilan Bulan Sepuluh Hari. Biasanya atau umum melakukannya pada saat satu tahun,dua puluh lima tahun, lima puluh tahun atau mungkin seratus tahun atau bisa saja (meminjam semangat Chairil) seribu tahun! Namun kerana (Malay Style) kami menyadari bahwa kami bertiga ini termasuk Trio Tidak Umum, jadi sah-sah aja kita peringati saat ini, saat usia milis menginjak Sembilan Bulan sepuluh Hari. Apalagi usia seperti ini, mengingatkan kita semua pada
momentum kelahiran bayi (dalam kondisi alami).
Maka pandanglah ia (Ngobrolin Teater) sebagai bayi yang baru lahir! pasti ia membutuhkan banyak perhatian, perlindungan, kehangatan serta belaian kasih sayang...dari siapa lagi kami berharap kalau bukan dari anda semua wahai anggauta milis ini.
Untuk itu bersamaan dengan momentum Sembilan Bulan Sepuluh Hari ini, kami berharap akan sebuah progresi yang eskalatik bagi tumbuh kembangnya milis ini...(waduh bahasane gaya banget!)Mari kita lihat satu persatu, (Cieh...!)
Kenapa milis ini bernama Ngobrolin Teater? Karena "Ngobrol" lebih berkonotasi santai, tidak kaku dan formal seperti yang sering kita jumpai dalam diskusi usai pentas dibeberapa tempat. Ngobrol juga lebih menyiratkan kehangatan pergaulan serta keintiman dalam sebuah pertemanan. Bahkan beberapa member berharap adanya acara Ngobrolin Teater secara live pada saatnya nanti. Dan kamipun menjawab kenapa tidak? Tak bilangin ya, ada satu tempat (rumah) yang sekarang sedang jadi incaran oleh tim CS HOT untuk dijadikan semacam home base, dimana kelak para member maupun bukan member bisa berkumpul bersama dalam suasana lesehan dan wedangan sambil ngemil makanan kecil dan tentu saja Ngobrolin soal Teater. Tempat itu ada di bilangan Condongcatur Jogjakarta, serta cukup mudah diakses melalui darat, laut maupun udara...(kayak obat anti mabuk ya?) Nah sekarang tinggal bagaimana kawan-kawan semua meresponnya? Kita bisa bareng-bareng kontrak rumah itu lalu kita wujudkan Ngobrolin Teater live yang saat ini masih bersemayam di wilayah gagasan ini. Apalagi nilai kontraknya lumayan murah lho, cuma Tiga Juta Rupiah pertahun. Bayangin, seandainya kita bisa mewujudkannya menjadi sebuah ruang publik yang nyaman untuk bertukar kabar atau mungkin sekadar melepas lelah seusai bertualang pasti asyik. Dan lagi bagi teman-teman yang berada diluar kota bisa juga menginap disana...opo ora hebat! Lumayan kan untuk meminimalisir pengeluaran budget dari pada dipake buat nyewa losmen and sejenisnya. Tapi semuanya kembali berpulang dari iktikad teman-teman sendiri, apakah akan kita samber kesempatan ini, atau akan kita biarkan ia menguap bersama embun saat kokok ayam mengusik mimpi di pagi hari. Sekarang kita semua jadi tahu kan, anggap saja postinganku kali ini sebagai semacam pengenalan dapur Ngobrolin Teater, mumpung momentumnya cukup pas kayaknya untuk berkontemplasi sembari memproyeksi kemungkinan kedepan. Sukur-sukur dari situ kita bisapula membangun bukan hanya komunitas di dunia maya, tapi juga komunitas di dunia nyata. semoga saja.
Sekali lagi, ini hanyalah sekadar harapan. selebihnya biar menjadi bagian dari sejarah yang akan mengantarkan kita semua ke masa yang akan datang yang tentunya lebih baik. Itu saja koq. Mohon maaf kalo ada yang tidak berkenan.
Salam Hangat,
CN Graha alias Catur Stanis attawa Remon Concat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar